UINFASBengkulu – Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu terima kunjungan dari rombongan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang menjadi momen penting dalam menjalin sinergi akademik. Acara ini ditandai dengan pelaksanaan seminar nasional bertema “Islam Melayu dan Sejarahnya dalam Tantangan Global” yang berlangsung di Aula Fakultas Ushuluddin Adab, dan Dakwah (FUAD), UIN FAS Bengkulu pada Kamis (21/11).
Kegiatan ini diikuti 31 mahasiswa dari UIN IB Padang dan 25 mahasiswa dari FUAD UIN FAS Bengkulu. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FUAD, Dr. Aan Supian, M.Ag, Wakil Dekan I, II, III, dan Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora UIN IB Padang Dr. Danil Mahmud Chaniago, M.Hum, serta didukung oleh jajarannya dekanat kedua universitas. Kehadiran para akademisi dari kedua institusi menjadi bukti nyata komitmen untuk memperkuat hubungan lintas kampus demi pengembangan ilmu keislaman dan humaniora.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan FUAD, Dr. Aan Supian, M.Ag., Dalam sambutannya, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sekadar seminar, tetapi juga sebagai wahana pembelajaran lintas kampus. “Kami berharap kegiatan ini mampu memperluas wawasan mahasiswa, sekaligus mempererat sinergi akademik antar lembaga. Dengan memahami Islam Melayu dalam konteks global, kita dapat melestarikan nilai sejarah dan budaya Islam, sekaligus menghadapi tantangan modernisasi,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kampus sebagai modal penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia. Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora UIN IB Padang, Dr. Danil Mahmud Chaniago, M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat kerja sama akademik dan mendorong pengembangan sumber daya manusia. “saya berharap kunjungan ini membuka peluang kolaborasi di bidang penelitian serta pengembangan kurikulum yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Harapan besar tertuang agar kerja sama ini terus berkembang, memberikan dampak nyata bagi penguatan kajian Islam, budaya, dan humaniora di tingkat nasional maupun internasional. Momentum ini menjadi awal yang baik untuk melangkah lebih jauh dalam menjawab tantangan pendidikan di era global.