You are currently viewing Kepala PSGA UIN FAS Bengkulu Hadiri Audiensi Penguatan Kelembagaan di Kemenag RI: Dorong Optimalisasi Pengarusutamaan Gender di PTKI

Kepala PSGA UIN FAS Bengkulu Hadiri Audiensi Penguatan Kelembagaan di Kemenag RI: Dorong Optimalisasi Pengarusutamaan Gender di PTKI

UIN FAS Bengkulu – Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu yang juga Sekretaris Forum PSGA PTKI, Ahmad Syarifin, menghadiri kegiatan Audiensi Penyampaian Hasil Kajian Penguatan Kelembagaan PSGA dalam rangka optimalisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Kegiatan ini berlangsung di Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan merupakan kolaborasi antara Balai Penelitian dan Pengembangan Agama (BLAS) Semarang, Forum PSGA PTKI, dan BRIN.

Audiensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen kelembagaan PSGA di seluruh PTKI agar lebih kokoh dalam mengimplementasikan PUG, terutama dalam konteks kebijakan dan tata kelola di lingkungan kampus.


Riset Kolaborasi Ungkap Tantangan dan Arah Penguatan PSGA

Riset bersama yang dipaparkan dalam audiensi menunjukkan bahwa penguatan kelembagaan PSGA tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus bersifat multidimensi. Analisis menemukan sejumlah isu krusial:

  • Tahapan implementasi PUG pada aspek Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) masih menjadi tantangan besar.
  • Responsivitas administratif PSGA perlu diperkuat.
  • Meski demikian, banyak PTKI telah memiliki dokumen kelembagaan yang lengkap serta dukungan struktur, pendanaan, dan layanan PPKS yang menjadi fondasi kuat bagi implementasi PTRG.

Berdasarkan temuan tersebut, riset merekomendasikan:

  1. Penguatan gender mainstreaming di level pimpinan PTKI dan peningkatan kapasitas SDM PUG.
  2. Penataan ulang dan penguatan struktur kelembagaan PSGA sebagai leading sector PUG.

Para peneliti berharap melalui dukungan Diktis, PSGA dapat menjadi bagian penting dalam struktur strategis Kementerian Agama.


Diktis Beri Respons Positif: Siap Dukung Penguatan PSGA PTKI

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A, didampingi Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dr. Nur Khafid, S.Th.I, M.Sc, menyambut positif hasil kajian ini.

Prof. Sahiron mengapresiasi kerja kolaboratif Forum PSGA, BLAS Semarang, dan BRIN. Ia menegaskan pentingnya tindak lanjut kajian dengan melakukan penelitian lanjutan mengenai trend and change, capaian, serta progres PSGA di seluruh PTKI, sehingga hasil kajian semakin komprehensif sebagai dasar penguatan kelembagaan ke depan.

Terkait rencana penyelenggaraan Munas dan PTRG Award ke-3 tahun 2026, Diktis menyampaikan dukungan penuh. Menurutnya, kegiatan ini strategis sebagai ruang evaluasi dan penguatan PUG di tingkat nasional.


Komitmen BLAS Semarang dan Forum PSGA PTKI

Kepala BLAS Semarang, H. Moch. Muhaemin, S.Ag., M.M., menegaskan bahwa kerja sama riset PSGA dan BLAS telah terjalin sejak 2024. Kajian 2025 ini merupakan lanjutan dari penelitian mitigasi dan pencegahan kekerasan seksual yang telah dilakukan pada 2023.

Menurutnya, kajian tahun ini diharapkan dapat semakin “meneguhkan kelembagaan PSGA sebagai leading sector PUG” untuk implementasi PTRG di lingkungan kementerian dan PTKI.

Ketua Forum PSGA PTKI, Istiadah, juga menyampaikan apresiasi kepada BLAS Semarang, BRIN, dan Subdit Penelitian dan Pengabdian atas dukungan yang memungkinkan riset kolaboratif ini terlaksana dengan baik.

Audiensi turut dihadiri peneliti dari BLAS Semarang: Mazaya Fikrotil Aimmah dan Yulinar Aini Rahma; peneliti BRIN: Yuyun Libriyanti; serta perwakilan Forum PSGA: Ningsih Fadhila, Irma Riyani, Titik Rahmawati, dan Zusiana Elly Triantini.


UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Tegaskan Komitmen PUG

Sebagai Perguruan Tinggi Responsif Gender Kategori Utama, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat implementasi PUG di seluruh aspek akademik dan kelembagaan.

Ahmad Syarifin menutup audiensi dengan harapan besar:

“Predikat PT Responsif Gender yang diraih UIN FAS Bengkulu harus dipertahankan dan ditingkatkan. Ini membutuhkan dukungan multidimensi dari seluruh civitas akademika. Semoga pada PTRG Award 2026, posisi ini tetap dapat dipertahankan.”