Vatikan – Roma – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., menjadi salah satu pembicara utama dalam Forum Internasional untuk Perdamaian “Daring Peace” yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Vatikan, Roma. Forum prestisius ini mempertemukan para pemimpin lintas agama dunia yang memiliki visi bersama: menebar perdamaian dan merawat kemanusiaan global.
Dalam forum tersebut, Imam Besar Masjid Istiqlal ini berbicara penuh haru tentang persaudaraan lintas iman dan persahabatannya dengan mendiang Paus Fransiskus. Di hadapan tokoh-tokoh dunia, Menag menyampaikan bahwa “agama memiliki bahasa kasih yang universal, yang mampu menyatukan manusia di atas perbedaan.”
Tepuk tangan panjang menggema di aula Vatikan ketika Menag mengenang momen kebersamaan dengan Paus Fransiskus — dua tokoh yang saling menghormati dan menebar kasih dalam kerendahan hati. “Ketika melihat foto saya mencium kening beliau, dan beliau mencium tangan saya, saya merasa beliau masih bersama kita,” ujar Menag dengan nada penuh emosional.
Turut hadir mendampingi Menag, Staf Ahli Adiyarto Sumardjono, Duta Besar RI untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono, Duta Besar RI untuk Italia Junimart Girsang, dan Sekretaris Menteri Akmal Salim Ruhana. Forum ini juga dihadiri Grand Syekh Al Azhar Prof. Dr. Ahmed Al Tayeb, serta tokoh agama dari lebih dari 50 negara.
Menag Nasaruddin menegaskan, isu perubahan iklim dan perdamaian global menjadi tantangan bersama seluruh umat manusia. “Perang menelan puluhan ribu nyawa setiap tahun, namun perubahan iklim merenggut jutaan jiwa. Di sinilah agama harus mengambil peran, membangun ekoteologi: kolaborasi antara manusia, alam, dan Tuhan,” tegasnya.
Menag juga mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia pada tahun 2024, di mana Paus bersama para pemimpin lintas agama menandatangani Deklarasi Istiqlal, simbol harmoni dan persaudaraan lintas iman di Indonesia. Dalam pesan tulis tangannya, Paus Fransiskus berdoa agar “rakyat Indonesia terus tumbuh dalam iman, persaudaraan, dan kasih sayang.”
Indonesia kembali menjadi sorotan dunia melalui kehadiran Menag Nasaruddin di Vatikan — membawa pesan Islam yang ramah, inklusif, dan penuh kasih, sebagaimana jati diri bangsa Indonesia yang majemuk.
Melalui forum ini, Indonesia tidak hanya hadir sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tetapi juga sebagai pelopor perdamaian global yang lahir dari nilai-nilai pesantren, toleransi, dan kebhinekaan.




