PSGA UIN FAS BENGKULU GELAR WORKSHOP PENGUATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBELAJARAN

UIN FAS Bengkulu – Pusat Studi Gender & Anaka UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu mengadakan Kegiatan Workshop dengan tema “Penguatan Pengarusutamaan Gender dalam Pembelajaran”. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari tanggal 1-3 maret 2023 di gedung M Pascasarjana UIN FAS Bengkulu. Menghadirkan dua orang narasumber ahli Dr. Iklilah Muzayyanah, M. Si dari Universitas Indonesia dan Dr. Ida Rosyidah, MA dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Diikuti oleh 50 orang dosen perwakilan fakultas di lingkungan UINFAS Bengkulu.

Setelah mendapatkan penguatan kegenderan, peserta diberikan tugas untuk mengidentifikasi isu gender di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, termasuk mata kuliah-mata kuliah yang memiliki potensi untuk  intervensi aspek gender. Muara tugas akhir ini adalah rumusan rencana pembelajaran responsif gender. Pada hari ketiga peserta mempresentasekan rencana pembelajaran yang sudah dibuat dan dianalisis oleh narasumber. Dalam pembelajaran analisis gender dapat dilihat pada konsep APKM (Akses, partisipatif, kontrol dan manfaat). Sederhananya APMK menegaskan persoalan ketersediaan dan peruntukkan akses bagi siapapun kapan dan dimanapun. Kemudian keterloibtan aktif dan keseteraan yang proporsional yang disertai tanggungjawab. Terakhir control yang berkeadilan laki-laki dan perempuan.

Hadir dalam kegiatan ini Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu yang diwakili Warek I Bidang Akademik Bapak Dr. Khairudin, MA, ia menggarisbawahi bahwa implementasi Perguruan Tinggi Responsif Gender UIN Fatwamati Sukarno Bengkulu menjadi program prioritas. Karena itu penguatan bagi dosen pada aspek Tri Dharma harus terus dilakukan. Kami mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan workshop pembelajaran responsif gender ini. Karena melalui ruang-ruang belajarlah akademisi dapat menyampaikan gagasan dan praktik berkeadilan. Pada akhirnya nanti akan mewujudkan nir kekerasan berbasis gender. Tutup khairudin.

Dalam sambutannya Ketua LPPM menyampaikan “setelah ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Responsif Gender tingkat Pratama UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu terus melakukan evaluasi. berbenah dan berupaya memenuhi indikator-indikator PTRG secara masif, melakukan sosialiasi, edukasi dan koordinasi kepada semua pihak”, Ujar Dr. Suhirman, M.Pd. Pada wilayah LPPM tentunya mengawal dan memastikan agar Tri Dharma Perguruan Tinggi dilaksanakan secara responsif gender. Kepala Pusat Studi Gender dan Anak saat ini menyampaikan, “PSGA tidak hanya dinilai sebagai bagian atau pusat studi, melainkan mitra lembaga dalam merencanakan pembangunan lembaga berkelanjutan. Karena itu dinilai penting adanya pelibatan PSGA dalam perencanaan, baik akademik, fisik maupun keuangan. Terakhir sebagai tindak lanjut kegiatan workshop ini PSGA bersama pusat-pusat lainnya terus melakukan kajian dan penyusunan data pilih serta profil gender UIN FAS Bengkulu. Harapannya data pilah dan profile gender ini nantinya dapat dijadikan rujukan bagi lembaga dalam pembangunan UIN FAS ke depan” Ujar Ahmad Syarifin.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada dosen tentang peta jalan arah pengembangan UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu menuju  perguruan tinggi responsif gender. Selanjutnya penguatan kapasitas dosen dalam mengimplementasi gender dalam pembelajaran. Merumuskan rencana pembelajaran responsif gender berbasis penelitian dan pengabdian. Menghasilkan RPS Responsif Gender serta petunjuk implementasi pembelajaran responsif gender.