You are currently viewing UPT Bahasa UINFAS Dipercaya Jadi Penyelenggara PPSL LPDP Th. 2022

UPT Bahasa UINFAS Dipercaya Jadi Penyelenggara PPSL LPDP Th. 2022

UINFAS Bengkulu – Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 6182 Tahun 2022 tanggal 1 Nopember 2022 tentang Penetapan Peserta PPSL S2 dan S3 Luar Negeri Tahun Anggaran 2022.

UPT Bahasa UINFAS Bengkulu dipercaya untuk penyelenggaraan PPSL LPDP 2022 Peserta adalah pendaftar yang telah ditetapkan Lulus menjadi Peserta PPSL S2 dan S3 Luar Negeri Tahun 2022

Pendaftar yang telah tetapkan Lulus sebagai Peserta PPSL S2 dan S3 Luar Negeri diminta segera berkoordinasi dan memberikan konfirmasi kesediaan sebagai Peserta PPSL S2 dan S3 Luar Negeri Tahun Anggaran 2022 kepada PIC Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) PTKIN yang ditunjuk sebagai PTP PPSL.

Pelaksanaan PPSL S2 dan S3 Luar Negeri akan berlangsung selama tiga (3) bulan secara intensif mulai 07 November 2022 s/d 27 Januari 2023 dan Pembukaan program secara resmi akan dilaksanakan pada hari Rabu, 9 November 2022.

Biaya pelaksanaan PPSL S2 dan S3 Luar Negeri yang terdiri dari tuition fee, living cost, transportasi PP (pesawat kelas ekonomi) dan biaya test bahasa akan dibebankan kepada Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fun) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tahun Anggaran 2022. Dan Transportasi PP dari daerah asal dan PTKIN tujuan studi PPSL akan difasilitasi oleh PMU Kemenag-LPDP.

Berikut nama-nama Pesertanya : Randu Prtama dari Sekolah Tinggi Ekonomi Dan Bisnis Islam Persatuan Umat Islam (PUI). Heru Saputra dari UIN Salatiga. Hilma Pami Putri dari UIN Bukittingg. Ika Feni Setiyaningrum dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Ikhwan dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Jadzil Baihaqi dari Institutt Agama Islam Negeri Kudus.

Mariana dari STIS Al-Hilal Sigili. Muhaza Liebenlito dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. St. Hariati B dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Zulfikar dari STAIN Mandailing Natal. Ahmad Munawir dari IAI As’adiyah Sengkang. Martina Safitry dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Mirza Fanzikri dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. (rls)