UIN FAS Bengkulu – Pandemi Covid19 telah terkendali, dan tidak adanya Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu berimplikasi pada semua sektor. Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Jurusan Dakwah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) menangkap peluang dan kesempatan penting itu. Salah satunya, kembali ekspansi Praktik Siaran Radio (PSR) pada 2022 di beberapa Stasiun Radio di Bengkulu.
“Sudah dua tahun, PSR dilakukan secara daring bekerjasama dengan radio kampus, Radio L-Bass UIN FAS Bengkulu”, Ungkap Ketua Jurusan Dakwah Wira Hadikusuma, M.Si saat memberikan sambutannya di acara Pembekalan PSR di aula utama Gedung Serba Guna (GSG) UIN FAS Bengkulu, Kamis (16 Juni 2022).
Hal senada disampaikan Koordinator Prodi KPI, Musyaffa, M. Sos saat mengawali sesi pembekalan. Ia menyebut, kembali kerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkulu dan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) Radio Santana bagian dari upaya konkrit menjalin hubungan kerjasama sebelumnya. Ia menyebut, bahwa sebelum Pandemi, kerjasama dalam bentuk PSR dengan Radio tersebut telah berjalan dengan baik. Artinya, keterlibatan dua stasiun radio tersebut sebagai bentuk memperteguh jalinan kemitraan.
“Jumlah mahasiswa peserta PSR mencapai 58 orang, tidak kondusif jika harus dipusatkan pada satu radio semata. Perlu ada keterlibatan radio lainnya. Selama ini, LPS Radio L-Baas UIN FAS Bengkulu telah mengakomodir dengan baik, akibat pandemi covid19, itu pun masih dilakukan secara daring”, ungkap Musyaffa, M. Sos
Pada kesempatan sama, Dekan FUAD, Dr. Aan Supian, M.Ag mendorong untuk melakukan penguatan kerjasama kemitraan dengan instansi luar kampus. Hal itu, bagian dari upaya persiapan pemberlakukan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain itu, penguatan kerjasama kemitraan dengan instansi luar kampus juga kewajiban Prodi KPI harus terpenuhi, sebagaimana tersebut pada instrumen akreditasi Prodi. Untuk itu, Dekan Aan Supian menghimbau untuk berkoordinasi dengan Wakil Dekan III (Kemahasiswaan dan Kerjasama) guna mempersiapkan langkah nyata terkait hal itu.
“Reakreditasi tidak lagi menggunakan tujuh instrumen dengan nilai akhir A, B, atau C. Tetapi, sudah harus menggunakan sembilan instrumen dengan nilai akhir Unggul. Selain kerjasama, tentu perlu ada peningkatan dalam aspek karya tulis, dan perlombaan karya tulis diberbagai jenjang”, ungkap Dekan saat sambutan membuka acara pembekalan PSR.
Secara teknis, para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berkesempatan memberikan bekal teknis dan standar moral bagi peserta. DPL LPP RRI Poppi Damayanti, M. Si mengawali pembekalan dengan menitikberatkan pada tradisi kedisplinan. Selain itu, menurutnya, peserta harus mampu berubah dan beradaptasi dengan kondisi lembaga.
“Budaya santai yang selama ini ada di saat pandemi, silakan diubah, disesuaikan dengan budaya dan iklim lembaga yang dituju, jangan bangun kesiangan. Tampil sopan dan rapi, beberapa kondisi rambut yang tidak rapi, mohon untuk dirapikan, terutama bagi peserta laki-laki”, terangnya.
Pada kesempatan sama, DPL LPP RRI bidang pemberitaan Robeet Thadi, M. Si menuturkan agar peserta dapat mematuhi segala hal berkaitan dengan ketentuan berlaku di Panitia Penyelenggara maupun di Lembaga Radio nantinya.
Pembekalan juga dihadiri oleh Sekretaris Jurusan Dakwah Pebri Prandika Putra, M. Hum bertindak selaku DPL LPS Radio L-Baas. Hadir juga Staf Jurusan Dakwah Syarifatun Nafsih, M. Ag. (Red)