UIN FAS Bengkulu – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengalaman langsung tentang pelestarian warisan budaya, mahasiswa Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, mengadakan kunjungan edukatif ke proyek Ekskavasi Penyelamatan Cagar Budaya Benteng York yang berlokasi di Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pendalaman materi akademik sekaligus penelitian awal bagi mahasiswa semester enam yang tengah mempersiapkan tugas akhir. Proyek ekskavasi ini sendiri merupakan kolaborasi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII (BPK Wil.7) Bengkulu dan Lampung bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi (BPK Wil.5), sebagai upaya menyelamatkan dan mengungkap tinggalan arkeologi yang tertimbun akibat keruntuhan Benteng York—salah satu situs bersejarah yang memiliki nilai penting dalam khazanah sejarah Bengkulu.
Dalam kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya menyaksikan proses ekskavasi secara langsung, tetapi juga belajar tahapan metodologi arkeologi, pengenalan temuan (finds), hingga teknik dokumentasi temuan sejarah. Proses ini memberikan wawasan yang sangat bernilai, terutama dalam membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian cagar budaya.
“Ini bukan hanya tentang melihat situs bersejarah, tetapi menyelami langsung proses ilmiah di balik pelestarian warisan budaya,” ungkap salah satu peserta kunjungan. Melalui pengalaman ini, mahasiswa SPI diharapkan mampu memahami konteks sejarah lokal secara lebih nyata dan memiliki kepedulian tinggi terhadap nilai-nilai budaya yang diwariskan.
Kunjungan edukatif ke Benteng York membuktikan bahwa pembelajaran sejarah tidak cukup hanya di ruang kelas, tetapi harus menyentuh realitas dan praktik lapangan. UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu terus berkomitmen untuk mendorong mahasiswa menjadi generasi akademisi yang bukan hanya berwawasan luas, namun juga aktif dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.