UIN FAS BENGKULU – Himpunan Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Jurusan Adab, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu sukses menggelar Seminar Internasional bertajuk “Bahasa Arab sebagai Bahasa Peradaban untuk Membangun Dunia Islam dan Palestina yang Lebih Baik”. Acara yang berlangsung di Aula Djamaan Nur pada Sabtu, 08 Maret 2025 ini menghadirkan pakar-pakar ternama dalam bidangnya.
Seminar ini secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD), Dr. Aan Supian, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya bahasa Arab dalam membangun peradaban Islam yang lebih maju serta menegaskan dukungan akademisi terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Seminar ini menjadi ajang diskusi intelektual yang dihadiri oleh tiga narasumber utama: Prof. Dr. Khaled Saad Mohamed Elsamouli, Anggota Parlemen Internasional Ilmuan Pengembangan Manusia; Dr. Yenni Patriani, M.A., Dosen Bahasa Arab UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu; serta Ahmad Abas Musofa, M.Ag., Ketua APSII dan Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Dalam seminar ini, para pemateri menyoroti peran strategis bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan, komunikasi, dan persatuan umat Islam. Selain itu, dibahas pula urgensi mendukung perjuangan Palestina dengan semangat persaudaraan Islam.
Menariknya, seminar ini bukan sekadar forum akademik, tetapi juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari pendapatan biaya registrasi peserta akan disumbangkan untuk membantu rakyat Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa solidaritas tidak hanya bisa diwujudkan dalam bentuk diskusi, tetapi juga aksi nyata.
Antusiasme peserta yang berasal dari kalangan akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum menunjukkan tingginya kepedulian terhadap peran bahasa Arab dalam membangun peradaban Islam. Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan muncul kesadaran baru tentang pentingnya bahasa Arab dalam membangun solidaritas global serta memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina.
Seminar ini menjadi bukti bahwa bahasa Arab bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol perlawanan, identitas, dan persatuan bagi dunia Islam. Semoga kegiatan serupa terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat.