You are currently viewing Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

UINFAS Bengkulu – Pusat Moderasi Beragama LPPM UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu mengadakan kegiatan sosialisasi penguatan moderasi beragama, kegitan ini dilaksanakan di gedung Aula fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) pada sabtu(30/11). Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Suhirman, M.Pd selaku Ketua LPPM., narasumber utama Ibu Zulfa Hudayani, M.A., yang merupakan Fasilitator Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia serta Kepala Pusat Moderasi Beragama Fatrica Syafri, M.Pd.I. Kegiatan ini diikuti oleh 80 mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di UINFAS Bengkulu, termasuk Fakultas Tarbiyah (20 orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), serta Fakultas Syariah.

Acara ini dibuka oleh Ketua LPPM, Prof. Dr. Suhirman, M.Pd., Dalam sambutannya, Prof. Dr. Suhirman, M.Pd., beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan nilai-nilai moderasi beragama agar dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi berbagai persoalan di lingkungan kampus maupun masyarakat.

“Ini adalah salah satu aspek keilmuan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa. Moderasi beragama penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga toleran terhadap perbedaan,” ujarnya. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan di lingkungan kampus untuk menghindari potensi konflik.

Narasumber Zulfa Hudayani, M.A., juga menjelaskan bahwa sikap moderat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati. Dalam pemaparannya, Zulfa menekankan perlunya mahasiswa untuk menghindari sikap fanatik yang dapat menimbulkan konflik dan ketegangan. “Kita perlu menghargai perbedaan pandangan dan pendapat. Moderasi beragama adalah upaya membangun pemahaman bahwa keragaman adalah kekuatan, bukan ancaman,” tegasnya.

Harapannya bisa terciptanya Kampus yang moderat dan tidak terjadi konflik sesama mahasiswa,tenaga pendidik maupun di masyarakat